Menguak
Dapur Penerbit Mayor
Bisa tercerahkan dan bisa
lebih memahami cara kerja sebuah penerbit besar dengan detail, merupakan salahsatu paket materi yang terjadwal di Kegiatan Belajar menulis PGRI gelombang 19.
Malam ini peserta akan mendapat
ilmu dari narasumber; Edi S Mulyanta ,
dan biodatanya dapat dilihat melaui link berikut ini: https://omjaylabs.wordpress.com/2020/04/22/biodata-edi-s-mulyanta/
Pandemi yang cukup membuat
dunia penerbitan dan percetakan terguncang seperti industri yang lain.
Kebetulan pemateri mengelola penerbitan
dari tahun 2001 sehingga genap 20 tahun berkecimpung di dunia produksi buku.
Sebelumnya adalah penulis lepas yang hidup dari menulis buku, hal ini
menjawab pertanyaan beberapa calon penulis, apakah bisa hidup dari menulis
buku.
Penulis dan penerbit telah
dilindungi undang-undang secara penuh sejak terbitnya UU no 3 Tahun 2017 yag
diikuti oleh Peraturan Pemerintah 2 tahun kemudian yaitu PP No 75 tahun 2019.
Dalam UU no3 dijelaskan
dengan detail bagaimana proses industri penerbitan dan unsur-unsur yang ada di
dalamnya. Diatur dengan detail dan kemudin disempurnakan dengan PP No 75 yang
lebih detail mengatur proses membuat naskah hingga menyebarluaskannya.
Mari kita pelajari dengan seksama
pada peraturan pemerintah no 75 tersebut, karena dengan PP ini proses penerbitan
buku akan mejadi lebih cepat. Ada aturan-aturan yang detail bagaimana
sisi penulis mengajukan naskah hingga sisi penerbit dalam mengelola naskah
menjadi buku.
Pembagian penerbit mayor
dan minor sebenarnya tidak ada dalam Undang-undang perbukuan no 3 tersebut.
Jadi ini hanya pembagian yang secara alamiah terjadi, dimana penerbit mayor
tentu mempunyai jumlah produksi yang lebih tinggi dibanding dengan penerbit
minor.
Oleh Perpustakaan
nasional, kemudian digolongkan kedalam penerbit yang berproduksi ribuan dan
ratusan yang terlihat dalam pembagian ISBN yang dikeluarkannya.
Dikotomi penerbit mayor
dan minor, kemudian terjadi juga di sisi pemasaran bukunya, dimana ada penerbit
yang mampu menjangkau secara nasional dan ada yang regional saja.
Hal ini diperuncing lagi
dengan pembagian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia
atau Kemendikbud DIKTI, yang menyaratkan terbitan buku harus berskala nasional
penyebarannya.
Penerbit yang sudah
terlanjur beroplah besar tentu tidak ada masalah dengan hal ini, karena memang
skala produksi dan skala mesin produksinya memang sudah terlanjur besar,
sehingga untuk memenuhi pasar nasional tidak terlalu sulit.
Di Era pandemi ini
ternyata mengubah pola distribusi buku dengan cukup signifikan, dimana saluran
outlet yang dahulunya menjadi jalur utama, saat ini justru menjadi korban dari
keganasan virus Covid 19, karena ditutupnya jaringan-jaringan toko buku atau
dibatasinya aktivitas pusat perbelanjaan.
Di sisi penerbit, sebagai
dapur pengolahan naskah dari penulis, sebenarnya tidak ada masalah yang cukup
berarti dari sisi penerimaan naskah baru. Di era pandemi ini, naskah masih saja
mengalir dengan cukup baik. Mungkin karena banyak calon penulis yang melakukan
WFH sehingga banyak waktu untuk melakukan penulisan naskah buku.
Tuntutan untuk tetap
produktif kepada para pengajar baik guru maupun dosen, menjadikan laju naskah
baru masih tetap terjaga dengan baik. Yang menjadi kendala adalah justru
dipengolahan naskah, mulai dari editorial, setting perwajahan dan kover hingga
produksi buku cetak.
Outlet toku buku fisik
banyak terkendala kebijakan pemerintah, sehingga secara otomatis proses
penerbitan buku menjadi melambat menyesuaikan dengan kondisi output penjualan
buku yang melambat.
Dengan berlakunya PSBB di
beberapa daerah, dengan otomatis Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia
memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop dan terhenti sama sekali. Dari omzet
normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar
80-90% penurunannya. Outlet yang tertutup menjadikan beberapa penerbit ikut
terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali. Hal ini berdampak secara
langsung ke produksi buku hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan
naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku.
Sebelum hari raya 2021,
perkembangan penjualan buku cukup baik, membuat banyak penerbit menaruh harapan
yang cukup tinggi pada saat itu. Setelah hari raya, ternyata gelombang Covid
mengembalikan penjualan buku ke titik terendah sejak 2020, sehingga penerbit akhirnya harus mencoba outlet-outlet baru.
Pengalaman pemateri,
identifikasi tema buku menjadi sangat penting saat keadaan chaos seperti ini.
Kami beruntung tema-tema yang upto date mengenai virus corona, telah ditebar
ke penulis-penulis sebelumnya, sehingga dengan cepat mendapatkan
bahan-bahan buku-buku yang berkaitan dengan virus dengan cepat.
Kesiapan penulis, dalam
menuliskan materi dalam sebuah buku menjadikan tantangan tersendiri, mengingat
bahan-bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah. Kami mempunyai
database penulis yang cukup baik, sehingga dengan cepat kita mengidentifikasi
siapa penulis yang berkompeten di bidang ini, Dan dengan cepat kita meramu
materi, kemudian launch, dan beruntung mendapatkan sambutan yang baik.
Kesimpulannya adalah
kesiapan penulis dalam updating materi tulisannya adalah menjadi mutlak
diperlukan untuk dapat ditawarkan hasil tulisannya tersebut ke penerbit.
Saat sekarang sedang mereposisi
produksi buku fisik untuk tidak dilakukan pencetakan secara massal, akan tetai
menyesuaikan dengan kondisi pasar yang fluktuatif.
Hal ini tentunya
memberikan kesempatan yang lebih lebar kepada bapak-ibu calon penulis untuk
mencoba memasukan era baru ini, dimana produksi buku akan mengikuti keinginan
pasar secara lebih spesifik.
Produksi kami saat ini
kami coba untuk dapat memenuhi permintaan cetak dari 10 eksemplar hingga 300
eksemplar. Range produksi ini kami sesuaikan dengan keadaan daya serap pasar
yang cenderung mengikuti komunitas dari penulis bukunya sendiri.
Penjualan online cukup
membantu untuk tetap menjaga cash flow dan yang paling penting kita mencoba
untuk memproduksi buku dalam bentuk digital atau e-book supaya kesemptan untuk
terbit menjadi lebih luas.
Bisa mengunjungi di
bukudigital.my.id untuk melihat2 buku-buku digital yang telah kami produksi
Nah kesempatan ini dapat
penulis coba dapatkan dengan mempelajari bagaimana melakukan editing mandiri
sebelum diserahkan ke penerbit, sehingga proses penerbitan akan dapat
dipersingkat.
Ada beberapa pertanyaan
yang menarik dari peserta :
P 1, Nama Lukman,Asal
Bekasi
Pertanyaannya
1. Apa yang menjadi Syarat
Utama naskah dapat diterima oleh penerbit mayor,
2. Apa yang mendasar dari segi kelebihan dan kekurangan penerbit
mayor dan bagaimana triknya supaya naskah yang kita buat langsung
deal....terima kasih banyak sebelumnya
1. Syarat utama dalam
sebuah tulisan adalh tulisan harus Baik dan Unik, baik dalam arti pemilihan
tema yang menarik dan yang paling penting adalah unik, karena mempunyai hal
yang berbeda dengan yang lain dan mempunai nilai kebaruan.
2. Kekurangan penrebit mayor adalah banyaknya naskah yang masuk, sehingga waktu seleksi dan produksi terbebani dengan antrian yang sangat banyak.
Jawaban :
Untuk dapat deal dengan
cepat, semua penerbit mayor akan sangat tertarik jika penulis mempunyai captive
market sendiri
Sehingga penulis yang mempunyai massa (guru, dosen, penggiat, artis) menjadi magnet yang cukup menarik untuk dapat diterbitkan karyanya.
P 2, Khoirul Anwar, SMPN
142 Jakarta barat,Tinggal : Cipadu
Pertanyaan:
Syarat" apa saja
sehingga naskah bisa diterbitkan oleh penerbit mayor?
Syarat, materi sudah sy
jawab di atas, syarat fisik adalah demikian:
Jawaban :
Buku sebaiknya sudah
diputuskan formatnya oleh penulis, dalam arti penulis sudah mempunyai bayangan
ukuran buku, ketebalan, dan siapa pembacanya.
Struktur buku yang baik,
juga sangat menarik editorial untuk memutuskan diterbitkan atau tidak sebuah
buku. Dengan struktur buku yang baik, tentu akan memudahkan naskah untuk diolah
secara optimal.
P 3, Endang dari Depok,
Pertanyaan :
1. trik untuk bisa
menerbitkan di Mayor secara saya sebagai penulis pemula belum banyak
pengalaman? apakah penulis pemula ada yg lolos di penerbitan Mayor? mendengar
penerbitan mayor sprtinya ada blok kesulitan penerbitan di mayor kenapa y?
Jawaban:
1.
Trik yang bisa dilakukan adalah tulisan
memang mempunyai tema yang up to date atau mempunyai nilai kebaruan yang baik.
Ataupun kalau sebagai follower dari tema buku yang sudah ada harus mempuyai
keunikan tersendiri. Hal inilah pentingnya untuk mengamati buku pesaing yang
telah terbit, kita bisa mencari kelemahan buku tersebut degan menuliskan dari
sisi lain.
2.
Banyak penulis pemula yang lolos kok,
terkadang memang memanfaatkan captive market tadi atau menguasai massa sehingga
penerbit dapat dengan percaya diri menerbitkan dan memasarkan buku tersebut
karena berbagi data dengan penulis.
3.
Penerbit mayor terkadang banyak naskah yang
menjadi pilihan sehingga diafragma pemilihan naskah menjadi semakin kecil untuk
memilah dan memilih buku yang akan diterbitkan. Sebagai penulis pemula
sebaiknya menggandeng penulis yang lebih senior untuk dijadikan mitra
penulisan, untuk mengangkat nama penulis pemula. Bisa menggunakan trik meminta
Kata Pengantar atau meminta Comment yang dapat ditampilkan di cover buku atau
back cover buku.
P 4,Ms. Phia,asal : Kota
Sukabumi
Pertanyaan:
1. Biasanya berapa lama
proses penerbitan sebuah buku dari mulai menyerahkan naskah hingga terbit?
2. Untuk tulisan dalam
bahas Inggris/ bahasa asing apakah penerbit mayor memiliki editor khusus?
3. Jika naskah buku
berbahasa asing apakah harus melampirkan bukti tertulis bahwa buku sudah di proof
reading oleh ahli?
Jawaban :
1.
Proses penerbitan standar dengan rerata
antrian: Penilaian 3 minggu, Editorial 3 Minggu, Setting Perwajahan dalam buku
paralel dengan Cover buku 3 minggu, Proses cetak 3 minggu, dan terakhir
distribusi 1- 2 bulan.
2.
Kami memiliki editor khusus untuk bahasa
Inggris, walaupun editorial yang dilakukan adalah hanya dari segi kebahasaan
dan struktur buku.
3.
Kami tidak mensyaratkan proof reading oleh
ahli, akan tetapi sebaiknya memang melampirkannya.
P 5, Nurochmah,dari
Bojonggede Bogor
Pertanyaan :
Dalam buku digital berupa
e book, seberapa besar keuntungan buat penerbit mayor?
Apa tidak mengurangi
penghasilan buat penerbit karena buku semakin mudah di Googling ?
Jawaban:
Untuk penerbitan buku
digital, kami bekerjasama dengan Google Books. Bapak ibu bisa mencoba di
bukudigital.my.id di situ kami open 20% materi bisa dibaca secara free. Apabila
buku digital sudah dibeli, tidak bisa di_sharing_ ke orang lain. File buku
tersimpan di Server Google, yang terbukti cukup aman dari proses pengambilan
dari orang yang tidak membeli bukunya.
P 6,Helwiyah,Asal Bekasi
Pertanyaan:
1. Penerbit Andi sekarang dapat menerima pesanan buku skala
kecil dengan meninggalkan identitas sebagai penerbit mayor..
Apakah hal ini tidak menimbulkan singgungan dengan penerbit minor (penerbit
indie)?
2. Apakah dengan kondisi
lesunya produksi buku berimbas pada seleksi naskah yang masuk?misalnya. Menjadi
lebih selektif
Jawaban:
1.
Kami tetap melakukan seleksi, karena target
kami adalah tetap memproduksi buku secara massal, tidak hanya Print On Demmand
seperti penerbit Indie. Karena sisi permintaan penulis saja kami akan menerima
pesanan buku skala kecil.
2.
Kami tidak menambah tingkat seleksi buku,
karena setelah kami amati trend buku tidak terpengaruh oleh lesunya pasar buku
karena pandemi. Kami malah memperlebar outlet ke buku digital, supaya semua
buku bagus bisa terbit, walaupun tidak melalui proses cetak fisik.
P 7, Nur H , asal
Yogyakarta
Pertanyaan :
Mohon infokan kepada kami
1. trik/strategi yg paling
mendasar agar karya kami tembus ke penerbit Mayor.
2. Genre seperti apa yang
mudah diterima pasar,dan menjadi prioritas diterima karya tsb di penerbit
ANDI,terimakasih
Jawaban :
1.
Trik utama, gandeng penulis lain untuk
memroduksi buku. Skala kecil dahulu tidak ada masalah, yang penting captive
market bisa dijadikan tumpuan awal. Tulis berbarengan, sehingga pembiayaan buku
menjadi lebih ringan, kemudian usulkan proposal naskah ke penerbit, dengan
menawarkan captive market tersebut.
2.
Sejak awal memang kami banyak di buku
Perguruan Tinggi, karena pemasarannya lebih egaliter. Namun dalam
perkembangannya, kami merambah ke buku umum.
ikuti saja aturan
dari PP 75 tentang jenis buku
P15,
Mardiyah,Asal : Malang..
Pertanyaan:
1.
Mohon maaf , jika kurang sopan, bgmn tentang royalti bgi penulis?
2.
Adakah pernah naskah gagal/ penjualan tdk sesuai ekspektasi ..aoa berdampak
bagi penulis ( dalam dunia penerbit mayor)
Jawaban:
1.
Royalty penulis adalah 10% dari harga buku
yang dikeluarkan oleh penerbit. Akan dibayarkan setiap 6 bulan setelah tanggal
terbit dan selanjutnya sampai buku tersebut habis terjual
2.
Tidak ada dampak ke penulis, karena
penerbit sudah menanggunkan risikonya untuk memutuskan penerbitan buku dan
pemasarannya. Kami tidak pernah mem black list penulis gegara buku tidak laku.
3.
Dalam memutuskan buku terbit atau tidak
adan unsur gambling di dalamnya walaupun telaah data penting untuk menghindari
risiko buku tidak laku.
Penerbit buku, adalah
hanya perantara saja. Semua tergantung penulis, sehingga posisi penulis sangat
vital sekali dalam mengahasilkan sebuah buku. Sehingga sebagai penulis pemula
pun, kepercayaan diri harus mulai diasah, dengan menghasilkan karya terbaik.
Nuratikoh
Berau - Kaltim
menambah informasi, terimakasih bu
BalasHapusTerimakasih juga,
HapusSemoga tetap bisa saling berbagi dan memotivasi...
Bagus tulisannya👍
BalasHapusTerimakasih,
HapusPujian yang memotivasi dan membuat ingin tetap berusaha untuk berbagi..
Ulasannya komplit Bu
BalasHapusTerimakasih
HapusSemoga pembaca dan para penulis jadi terinspirasi
Serius dan nyata resumenya
BalasHapusTerimakasih,
HapusSemoga selalu berhasil menepis kendala yang mewarnai,
Aamiin...
Luar biasa
BalasHapusAlhamdulillah,
HapusTerimakasih...
mantap bu, sukses buat kita
BalasHapusTerimakasih,
BalasHapusJejak pena bernuansa motivasi harapan dan doa,
Semoga di lancarkan juga untuk memilih penerbit sesuai dengan keinginan
Aamiin..
paket komplet
BalasHapusTerimakasih,
BalasHapustelah menginspirasi dan memotivasi...
Lengap tulisannya
BalasHapusTerimakasih,
HapusMotivasi yang membuat diri ingin segera mewujudkan mimpi untuk diterbitkannya buku yang menginspirasi
Tulisannya rapi dan lengkap
BalasHapusTerimakasih,
BalasHapusSemoga kata motivasi ini, akan membuat impian menjadi kenyataan
Aamiin...
Mantaab. Semoga sukses
BalasHapusTerimakasih,
HapusKunjungan bisa jadi pembuka wawasan, apalagi jika membawa oleh ", kata motivasi dan do'a bernada harapan...