Senyum merekah, harga sawit semakin cerah

 


“Tidaklah seorang Muslim yang menanam tanaman , kecuali setiap tanamannya yang di makannya bernilai sedekah baginya, apa yang di curi orang  darinya menjadi sedekah baginya, apa yang di makan binatang liar menjadi sedekah baginya, apa yang di makan burung menjadi sedekah baginya, dan tidaklah seseorang mengambil darinya, melainkan ia menjadi sedekah baginya (H.R Muslim)”

Banyak aktifitas berharga yang dapat dilakukan di saat senggang, bercengkerama bersama keluarga, sambil melepeskan penat, menyelipkan pembelajaran ala keluarga, berolahraga, dan lain sebagainya

Di samping beberapa kegiatan pengisi waktu luang dan senggang tersebut, ada kegiatan yang bernilai sangat dahsyat, menambah hidup bertambah berkah, salahsatunya adalah menanam

Kegiatan ini nampaknya sederhana, namun dapat menambah berkah, artinya menambah kebaikan, baik untuk diri sendiri, keluarga maupun orang-orang di sekitar kita

Secara mental menanam dapat menyehatkan jiwa karena melatih tubuh dan perasaan kita untuk menumbuhkan rasa simpati dan empati

Yaitu telah membantu diri sendiri dan atau karyawan untuk mendapat peluang kerja, membantu kelestarian dan kelangsungan hidup makhluk lain , yaitu tanaman yang kita tanam dan makhluk lain yang berhubungan dengannya

Dengan menanam membangkitkan jiwa untuk terbiasa berbagi dengan sesama, sebab tanaman yang kita tanam akan dinikmati hasilnya oleh kita dan orang lain

Bahkan keasrian dan indahnya nuansa hijau dedaunan akan menimbulkan kesejukan , perasaan damai, dan menjadi sumber oksigen

Dedaunan yang telah mengering, menjadi sampah membusuk yang timbul akibat tanaman tersebut dapat menjadi salahsatu penunjang kesuburan tanah






Beberapa hari terakhir ini, ekspresi  cerah , senyum merekah,  telah terlihat pada wajah- wajah yang bekerja di perkebunan sawit

Dengan semakin merangkak naiknya harga Tandan Buah Segar ( TBS) sawit, maka terbersit harapan dan keinginan kami, pemilik lahan untuk menaikkan ongkos /upah kerja kepada mereka

Namun untuk menaikkan upah tersebut, kami masih menunggu waktu dan kesempatan yang cocok

Dalam proses kenaikan upah tentunya juga mempertimbangkan beberapa hal antara lain (1) Melihat keadaan sekitar lokasi lahan, (2) Memantau kestabilan harga (3) Memantau upah dari pemilik lahan yang ada di sekitar, untuk menghindari perbedaan upah yang menyolok

Sehingga keputusan yang di ambil akan bermanfaat dan membawa  berkah kepada pemilik kebun dan karyawan

 

Nuratikoh

https://biasbelajarmenulis.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kata Sambutan Ketua Panitia Diklat PGRI Kecamatan Talisayan

  Assalamu'alaikum wr wb Yth. Bapak Ketua PGRI Kabupaten Berau, beserta rombongan Bapak Ketua PGRI Kecamatan Talisayan Bapak C...