Sarapan Istimewa

 


Sarapan Istimewa

“Hai ada info baru” kata bu Lina kepada teman-temannya di ruang guru

“ Info apa?” sahut bu Dani

“ Coba cek di Facebooknya Ririn” jawab bu Lina

“ Oh iya, jualan kah dia ini, atau hanya membantu menjualkan?” Tanya bu Dani

“ Kalau saya amati sih, dia jualan sendiri, menunya nasi kuning, di tata di teras depan rumahnya, besuk mau coba aah” jawab bu Lina

Ririn adalah salahsatu alumni sekolah SMPN Duta beberapa tahun yang lalu, karena beberapa faktor tidak melanjutkan  kuliah ke perguruan tinggi.

Keesokan harinya , sekitar pukul 06.30 WITE, bu Lina berangkat menuju umah Ririn naik motor kesayangannya, cuaca dingin membuatnya harus memakai jaket.

Sesampainya di depan rumah Ririn, ada beberapa motor yang sudah terparkir dan beberapa orang berdiri mengantri.

“ibu…,” sapa Ririn dengan ramah

“Iya Ririn, ibu mau beli nasi kuning juga ya… ,” sahut bu Lina

“ Maaf ya bu…,” jawab Ririn

“Nasi kuningnya sudah habis, hanya cukup untuk yang ngantri ini saja bu,” lanjutnya

“Waaah, habis ya…” jawab bu Lina

“Okelah kalau begitu, ibu permisi ya…”.

“ Iya bu, maaf ya bu, saya buka mulai jam 06.00 bu,” Ririn menjelaskan, ekspresinya tersenyum terlihat dari matanya yang berbinar, bibirnya tidak nampak karena tertutup masker, berusaha untuk menetralisir kekecewaan gurunya.

Keesokan paginya, karena penasaran dengan rasa nasi kuning menu Ririn, maka bu Lina berangkat menuju ke lokasi jualannya diantar oleh sang suami.

“ Nanti kalau sudah di tempat Ririn, jangan lupa minta no HPnya ya bu,” kata suami bu Lina

“ Kalau kita mau sarapan nasi kuning masakannya tinggal pesan saja,” lanjutnya.

“ Oooke….” Jawab bu Lina tersenyum, sambil naik motor membonceng sang suami.

“Selamat datang bu’” sapa Ririn

“ Berapa bungkus bu,” lanjutnya

“ Iya, 4 bungkus ya,” jawab bu Lina

“ Pakai sambal semuakah bu” Tanya Ririn

“ Iya, pakai sambal semua, tapi yang satu bungkus lauknya pakai telor ya,” bu Lina berpesan

“Baik bu, “ jawab Ririn

“Ini bu nasinya, yang pakai telor saya tandai dengan merobek bungkusannya ya bu” lanjut Ririn

“ Oh iya, berapa harga semuanya?,” Tanya bu Lina

“ Semuanya Rp 46.000 bu,” jawab Ririn

“Ini uangnya Rin, semoga laris dan lancar yaa,”kata bu Lina

“Aamiin….,terimakasih bu , Ririn menjawab sambil membungkuk sebagai tanda rasa hormat kepada sang guru


Nuratikoh

https://biasbelajarmenulis.blogspot.com/


8 komentar:

  1. Mulai merambah ke dunia cerpen. Keren.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menghibur diri, di sela kesibukan, menghilangkan kejenuhan dan kelelahan bu..

      Hapus
  2. Balasan
    1. Ini fiksi bu,
      Sebenarnya untuk menghibur diri sendiri,

      Di saat lelah, mencoba untuk menulis yang berbeda, dalam waktu yang sangat singkat...

      Hapus
  3. Terimakasih bu,
    Memang terasa berbeda kalau menulis itu tujuannya menghiburkan diri...

    BalasHapus
  4. WOW ... Keren, kalau boleh menyarankan, ... itu masih menggantung belum tercapai makna dijudulnya.

    BalasHapus
  5. Terimakasih, siap untuk belajar lagi
    Semoga bs menyambung ceritanya

    BalasHapus

Kata Sambutan Ketua Panitia Diklat PGRI Kecamatan Talisayan

  Assalamu'alaikum wr wb Yth. Bapak Ketua PGRI Kabupaten Berau, beserta rombongan Bapak Ketua PGRI Kecamatan Talisayan Bapak C...